Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh
antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi
problem-problem biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan
dan kemampuan dirinya.
Yang dimaksud dari
penjelasan di atas adalah fungsi-fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan, sikap
jiwa, pandangan dan kenyakinan hidup, harus dapat saling membantu dan bekerja
sama satu sama lain, sehingga dapat dikatakan adanya keharmonisan, yang
menjauhkan orang dari perasaan ragu dan bimbang, serta terhindar dari
kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).
Keharmonisan antara
fungsi jiwa dan tindakan tegas itu dapat dicapai anatara lain dengan kenyakinan
akan ajaran agama, keteguhan dalam mengindahkan norma-norma sosial, hukum,
moral dan sebagainya.
Fungsi-fungsi jiwa dengan
semua unsur-unsurnya, bertindak menyesuaikan orang dengan dirinya, dengan orang
lain dan lingkungannya. Dalam menghadapi suasana yang selalu berobah,
fungsi-fungsi jiwa akan bekerja sama secara harmonis dalam menyiapkan diri
untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut. Dengan demikian
perubahan-perubahan itu tidak akan menyebabkan kegelisahan dan kegoncangan
jiwa.
Kadang-kadang perubahan
itu sangat besar (misalnya kekayaannya habis, orang paling disayangi meninggal
dunia), sehingga melampaui batas kemampuan orang yang tidak kuat. Maka
timbullah ketidakharmonisan jiwa, sehingga orang menjadi bingung, murung,
menjauhkan diri dari kehidupan orang banyak, diserang oleh penyakit yang tidak
ada obatnya dan sebagainya.
Dapat dikatakan bahwa
kesehatan mental adalah terhidarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan dan
penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan
bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan bersama serta
tercapainya keharmonisan jiwa dalam hidup.
Perlu diingat bahwa
kesehatan mental itu adalah relatif, dimana keharmonisan yang sempurna antara
seluruh fungsi-fungsi tubuh itu tidak ada. Yang dapat diketahui adalah berapa
jauh jaraknya seseorang dari kesehatan mental yang normal.
Kadang-kadang orang
menyangka, bahwa setiap ada ketidaknormalan akan tergolong kepada gangguan
jiwa. Pada hal orang yang telalu bodoh atau terlalu cerdas, biasanya bukanlah
karena terganggu jiwanya, tapi adalah karena berbedanya batas-batas kemampuan
yang ada padanya. Memang dalam keadaan tertentu, tergaggunya kesehatan mental
dapat menyebabkan orang tidak mampu menggunakan kecerdasannya.
Akan tetapi, keabnormalan
dalam emosi dan tindakan, adalah disebabkan oleh terganggunya kesehatan mental,
misalnya perasaan marah. Pada suasana tertentu orang kadang-kadang harus marah,
tapi kalau ada orang yang tidak pernah marah, walau bagaimanapun orang
mengganggunya, makan ia dalam hal ini tidak normal. Sebaliknya kalau ia sering
marah-marah, tanpa sebab atau oleh sebab yang remeh, mungkin ada gangguan yang
lain, seperti curiga, takut, gembira dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar