Saat ini rokok
tak hanya diminati orang dewasa, ternyata anak-anak di bawah umur pun sudah tak
asing bahkan menjadi candu dengan barang ini. Data dari Komnas Anak menunjukkan
ada sekitar 293 ribu anak yang menjadi perokok aktif di bawah usia 10 tahun di Indonesia.
Sementara anak berusia di atas 10 tahun yang sudah menjadi perokok aktif
jumlahnya mencapai 1,2 juta orang.
Bahkan menurut
ketua Komnas Anak, Aris Merdeka Sirait data tahun 2012 terdapat anak usia 11
bulan sudah aktif merokok dan kebiasaannya berlanjut hingga usia 2 tahun.
Bayangkan saja per harinya, bocah itu bisa menghabiskan 40 batang rokok.
Sungguh mengejutkan bukan ?
Indonesia
menempati urutan ketiga di dunia dengan jumlah perokok terbanyak setelah China
dan India. Dari data yang diungkap produsen rokok, perokok aktif sebanyak 89
juta orang. Jika di antara jumlah perokok itu masing-masing memiliki satu orang
anak maka terdapat 89 juta anak Indonesia yang sudah menghisap asap rokok
sebagai perokok pasif.
Negeri ini adalah
surga bagi para perokok dan sangat permisif bagi industri rokok. Bisa dilihat
betapa banyaknya iklan-iklan rokok yang ada di televisi, koran, radio atau
media-media di Indonesia yang dapat diakses oleh siapa saja.
Pemasukan yang
diterima negara dari industri rokok (pajak dan cukai rokok) mungkin saja
berjumlah besar, tapi kerugian langsung dan tidak langsung yang disebabkan
konsumsi rokok jauh lebih besar. Biaya tinggi harus dikeluarkan untuk membayar
biaya penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh rokok dan juga membuat orang
menjadi miskin lebih lama karena mereka menghabiskan uangnya untuk membeli
rokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar