Rabu, 29 Agustus 2012

Stop Rokok


Saat ini rokok tak hanya diminati orang dewasa, ternyata anak-anak di bawah umur pun sudah tak asing bahkan menjadi candu dengan barang ini. Data dari Komnas Anak menunjukkan ada sekitar 293 ribu anak yang menjadi perokok aktif di bawah usia 10 tahun di Indonesia. Sementara anak berusia di atas 10 tahun yang sudah menjadi perokok aktif jumlahnya mencapai 1,2 juta orang.
            Bahkan menurut ketua Komnas Anak, Aris Merdeka Sirait data tahun 2012 terdapat anak usia 11 bulan sudah aktif merokok dan kebiasaannya berlanjut hingga usia 2 tahun. Bayangkan saja per harinya, bocah itu bisa menghabiskan 40 batang rokok. Sungguh mengejutkan bukan ?
            Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dengan jumlah perokok terbanyak setelah China dan India. Dari data yang diungkap produsen rokok, perokok aktif sebanyak 89 juta orang. Jika di antara jumlah perokok itu masing-masing memiliki satu orang anak maka terdapat 89 juta anak Indonesia yang sudah menghisap asap rokok sebagai perokok pasif.
            Negeri ini adalah surga bagi para perokok dan sangat permisif bagi industri rokok. Bisa dilihat betapa banyaknya iklan-iklan rokok yang ada di televisi, koran, radio atau media-media di Indonesia yang dapat diakses oleh siapa saja.
            Pemasukan yang diterima negara dari industri rokok (pajak dan cukai rokok) mungkin saja berjumlah besar, tapi kerugian langsung dan tidak langsung yang disebabkan konsumsi rokok jauh lebih besar. Biaya tinggi harus dikeluarkan untuk membayar biaya penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh rokok dan juga membuat orang menjadi miskin lebih lama karena mereka menghabiskan uangnya untuk membeli rokok.

Tidak ada komentar: