Kayu manis
dimanfaatkan untuk, penambahan cita rasa pada minuman, seperti kopi, teh atau
cokelat hangat. Wangi dan rasa manisnya membuat perasaan lebih rileks dan
nyaman.
Tak heran, wangi
kayu manis juga banyak dimanfaatkan untuk benda-benda perawatan tubuh seperti
sabun, pelembab kulit dan juga minyak esensial aromaterapi.
Kayu manis
termasuk dalam famili Lauraceae. Rempah-rempah ini diduga berasal dari Sri
Lanka dan India Selatan, meski tumbuh subur di Jawa, Sumatera, India Barat,
Brasil, Vietnam, Madagaskar, dan Mesir. Di dunia internasional, kayu manis
dikenal dengan nama cinnamon yang berasal dari bahasa Yunani, Kinnamon. Kayu
manis juga terkenal dengan nama sweet wood.
Kayu manis
mempunyai bentuk seperti batang yang berdiameter kecil dan ada yang berukuran
panjang ataupun pendek. Warna bagian luar dan dalam kayu manis adalah cokelat
muda. Praktisi Gizi, dokter Veni Hadju, mengatakan, sifat kimia kayu manis
adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi. Hasil utama tanaman kayu manis
adalah kulit batang dan dahan, sedangkan hasil ikutan yang berupa ranting dan
daun biasanya diolah menjadi minyak atsiri.
“Senyawa yang
sangat bermanfaat pada ekstrak kayu manis adalah tanin, flavonoid,
triterpenoid, dan saponin. Keempatnya berperan sebagai anti penggumpalan sel
darah merah, antioksidan, clan antihiperkolesterolemia atau penurun
kolesterol,” kata Veni. Ternyata kayu manis selain dapat mencegah
aterosklerosis, juga mengandung senyawa antioksidan yang efektif untuk mencegah
kanker. Misalnya saja kanker hati ganas. Kayu manis bukan hanya mengobati
kencing manis, tapi mampu mengobati kanker.
Veni Hadju
menambahkan, kayu manis sebetulnya mengandung senyawa aktif yang dapat
menangkal kanker hati ganas, menurunkan kadar lemak dan kolesterol. Adapun
kulit kayu manis dan hasil olahannya banyak digunakan dalam industri makanan,
minuman, farmasi, kosmetik, dan rokok. Pemakaian kulit kayu manis dapat dilakukan
dalam asli (bubuk), minyak atsiri, atau oleoresin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar