Jumat, 31 Agustus 2012

Manfaat Kayu Manis


Kayu manis dimanfaatkan untuk, penambahan cita rasa pada minuman, seperti kopi, teh atau cokelat hangat. Wangi dan rasa manisnya membuat perasaan lebih rileks dan nyaman.
            Tak heran, wangi kayu manis juga banyak dimanfaatkan untuk benda-benda perawatan tubuh seperti sabun, pelembab kulit dan juga minyak esensial aromaterapi.
            Kayu manis termasuk dalam famili Lauraceae. Rempah-rempah ini diduga berasal dari Sri Lanka dan India Selatan, meski tumbuh subur di Jawa, Sumatera, India Barat, Brasil, Vietnam, Madagaskar, dan Mesir. Di dunia internasional, kayu manis dikenal dengan nama cinnamon yang berasal dari bahasa Yunani, Kinnamon. Kayu manis juga terkenal dengan nama sweet wood.
            Kayu manis mempunyai bentuk seperti batang yang berdiameter kecil dan ada yang berukuran panjang ataupun pendek. Warna bagian luar dan dalam kayu manis adalah cokelat muda. Praktisi Gizi, dokter Veni Hadju, mengatakan, sifat kimia kayu manis adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi. Hasil utama tanaman kayu manis adalah kulit batang dan dahan, sedangkan hasil ikutan yang berupa ranting dan daun biasanya diolah menjadi minyak atsiri.
            “Senyawa yang sangat bermanfaat pada ekstrak kayu manis adalah tanin, flavonoid, triterpenoid, dan saponin. Keempatnya berperan sebagai anti penggumpalan sel darah merah, antioksidan, clan antihiperkolesterolemia atau penurun kolesterol,” kata Veni. Ternyata kayu manis selain dapat mencegah aterosklerosis, juga mengandung senyawa antioksidan yang efektif untuk mencegah kanker. Misalnya saja kanker hati ganas. Kayu manis bukan hanya mengobati kencing manis, tapi mampu mengobati kanker.
            Veni Hadju menambahkan, kayu manis sebetulnya mengandung senyawa aktif yang dapat menangkal kanker hati ganas, menurunkan kadar lemak dan kolesterol. Adapun kulit kayu manis dan hasil olahannya banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, kosmetik, dan rokok. Pemakaian kulit kayu manis dapat dilakukan dalam asli (bubuk), minyak atsiri, atau oleoresin.

Tidak ada komentar: